Minggu, 09 November 2014

Analisis kasus

LSN: Tingkat Kepuasan atas Kinerja Jokowi Menurun

TEMPO.CO, Jakarta --Hasil sigi Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan tingkat kepuasaan warga Jakarta terhadap kinerja Gubernur DKI Joko Widodo mengalami penurunan. Peneliti utama LSN, Dipa Pradipta, mengatakan warga DKI yang menyatakan puas atas kinerja Jokowi - sapaan Joko Widodo - saat ini hanya sebesar 47,5 persen.

"Dibandingkan hasil survei kami pada Oktober 2013, persentase warga DKI yang puas terhadap kinerja Jokowi turun sangat signifikan," kata Dipa, di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Ahad, 9 Februari 2014.

Menurut dia, pada Oktober lalu, sebesar 68,3 persen warga DKI menyatakan puas dengan kinerja bekas Wali Kota Solo itu. "Yang tidak puas hanya 25,4 persen," ujarnya. Adapun saat ini, Dipa melanjutkan, persentase warga yang menyatakan tidak puas atas kinerja Jokowi sebagai gubernur ibu kota mencapai 46,9 persen.

Dalam bidang kesehatan dan pendidikan, sigi LSN menunjukkan tingkat kepuasan warga DKI selama lebih dari setahun kepemimpinan Jokowi masih cukup tinggi, masing-masing 70,5 persen dan 69,2 persen. Namun angka kepuasan ini juga mengalami penurunan dibandingkan Oktober tahun lalu, yang masing-masing sebesar 78,2 persen dan 78 persen.

Menurut Dipa, peningkatan persentase ketidakpuasan publik terhadap kinerja Jokowi dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, di kedua bidang ini disebabkan banyaknya masalah dalam implementasi program Jakarta Sehat dan Jakarta Pintar. "Ini membuat publik semakin ragu akan keberhasilan dua program andalan Jokowi-Ahok tersebut."

Penurunan tingkat kepuasan publik atas kinerja Jokowi juga terjadi dalam masalah penertiban pedagang kaki lima dan reformasi birokrasi. Sigi LSN menunjukkan persentase warga yang puas atas kinerja Jokowi di dua masalah itu saat ini masing-masing sebesar 66,6 persen dan 60,9 persen. Pada Oktober lalu, persentase kepuasaan publik adalah 77,4 persen dan 75 persen.

Adapun dalam penanganan kemacetan lalu lintas dan penanganan banjir, tingkat kepuasan publik atas kinerja Jokowi juga menurun. Saat ini, persentase tingkat kepuasan warga masing-masing 34,6 persen dan 24,8 persen. Oktober lalu, persentase keduanya masing-masing 52,7 persen dan 59,7 persen.
Menurut Dipa, masalah penanganan kemacetan dan banjir adalah yang paling disorot warga DKI atas kinerja Jokowi. "Ini adalah masalah-masalah yang secara realita dihadapi langsung oleh warga Jakarta," ujarnya. Warga DKI, kata Dipa, mulai tampak pesimistis terhadap kemampuan Jokowi mengatasi masalah kemacetan dan banjir.

Sigi LSN dilakukan pada 10-26 Januari 2014 di lima kotamadya dan satu kabupaten di Jakarta. Populasi survei adalah seluruh penduduk DKI yang berusia minimal 17 tahun dan mereka yang belum 17 tahun tapi sudah menikah. Jumlah sampel sebanyak 790 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang.

LSN mengklaim margin of error survei sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuosioner dan dilakukan juga uji kualitas melalui telephone check sebesar 10 persen dari total sampel. LSN juga mengklaim mendanai sendiri pelaksanaan survei dan bukan pesanan pihak tertentu. PRIHANDOKO

Sumber:
https://id.berita.yahoo.com/lsn-tingkat-kepuasan-atas-kinerja-jokowi-menurun-065155734.html

Achievement Theory Mc Clelland (1961)
 yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
a)      Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
b)       Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
c)       Need for Power (dorongan untuk mengatur)

Kesimpulan
Jika dilihat dari apa yang di jelaskan oleh yahoo terhadap kinerja Jokowi dan Ahok, kita biasa liat di teori motivasi Mc Clelland ada 3 hal penting kebutuhan manusia yang paling kena dalam jokowi adalah yang A, karena kebutuhan akan pretasi, dia ingin cepat naik posisi tapi dia tidak sadar bahwa apa yang dia lakukan belum sesuai yang di harapkan orang-orang. Sifat manusia yang tidak puas pun mempengaruhi kebutuhan manusia. Peradaban manusia terus meningkat dari masa ke masa. Sesuai dengan kemajuan peradaban, kebutuhan manusia terus berubah dan berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar